
Tidur yang berkualitas tidak hanya bergantung pada berapa lama kamu memejamkan mata. Lingkungan yang mendukung, pikiran yang tenang, serta suasana yang menenangkan juga memainkan peran penting. Salah satu cara yang banyak dipilih untuk menciptakan ketenangan sebelum tidur adalah mendengarkan musik alam. Tapi, seefektif apa sebenarnya musik alam untuk tidur membantumu terlelap?
Suara Alam dan Efeknya pada Otak
Suara hujan yang konsisten, desir ombak yang ritmis, atau gemericik air sungai telah lama diasosiasikan dengan ketenangan. Suara-suara ini tergolong white noise alami—jenis suara yang cenderung stabil dan tidak memiliki kejutan frekuensi tinggi seperti suara klakson atau alarm. White noise membantu otak memfilter suara lain yang mengganggu, seperti suara kendaraan atau suara dari tetangga.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Scientific Reports menunjukkan bahwa paparan suara alam mampu menurunkan aktivitas sistem saraf simpatik (yang berhubungan dengan stres) dan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatik, yang mendukung relaksasi dan pemulihan tubuh1.
Membantu Transisi ke Tidur
Ketika kamu sulit tidur, biasanya otakmu masih aktif, memikirkan berbagai hal yang terjadi seharian. Suara alam bisa menjadi pengalih lembut dari pikiran-pikiran itu. Karena sifatnya yang repetitif dan tidak mengagetkan, suara alam cenderung menenangkan gelombang otak dan membantu transisi dari kondisi sadar ke fase tidur.
Menurut jurnal dari Frontiers in Human Neuroscience, mendengarkan suara alam sebelum tidur juga meningkatkan konsolidasi memori selama tidur dan membuat tidur terasa lebih restoratif2.
Jenis Musik Alam yang Populer untuk Tidur
Setiap orang memiliki preferensi berbeda, tapi berikut beberapa jenis suara alam yang sering digunakan untuk membantu tidur:
- Hujan rintik-rintik: Konsisten dan menenangkan, cocok untuk menutupi suara bising luar ruangan.
- Ombak laut: Ritme yang stabil meniru pola napas alami, membantu memperlambat detak jantung.
- Gemericik air sungai: Memberikan nuansa damai dan segar.
- Kicau burung senja: Memberi kesan tenang, cocok untuk transisi dari sore ke malam.
Jika kamu bingung harus mulai dari mana, playlist dari Musik Relaksasi ID yang bertema “Rain Sounds for Deep Sleep“ bisa jadi pilihan awal yang tepat.
Apakah Cocok untuk Semua Orang?
Meski efektif untuk banyak orang, tidak semua individu merespons musik alam dengan cara yang sama. Beberapa mungkin merasa terganggu oleh suara air karena harus sering ke kamar mandi, atau justru merasa lebih tenang dengan musik instrumental lembut dibanding suara alam.
Untuk mengetahui apa yang paling cocok, cobalah bereksperimen dengan beberapa jenis suara. Dengarkan selama 15–30 menit sebelum tidur, dan rasakan mana yang paling membuatmu rileks.
Kesimpulan
Musik alam terbukti memiliki efek positif dalam menciptakan suasana tenang dan membantu tubuh serta pikiran bersiap untuk tidur. Dengan pendekatan yang alami, tanpa efek samping, musik alam bisa menjadi bagian dari rutinitas tidur sehatmu.
Mulai malam ini, coba nyalakan playlist suara hujan atau ombak, dan rasakan perbedaannya. Siapa tahu, ini jadi rahasia tidur nyenyakmu selama ini.
Referensi
- Gould van Praag, C. D., et al. (2017). Soundscape affects mood and perceived restorativeness in urban green spaces. Scientific Reports. ↩
- Hsu, Y. F., et al. (2021). Listening to Natural Sounds Improves Cognitive Performance and Perceived Stress. Frontiers in Human Neuroscience. ↩