Tidur dan kesehatan mental memiliki hubungan erat. Banyak penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur bisa memperburuk kecemasan dan depresi, sementara tidur yang cukup dapat meningkatkan keseimbangan emosional.
Mengapa Tidur Nyenyak Berpengaruh pada Kesehatan Mental?
Saat tidur, otak memproses emosi dan memperbaiki jaringan saraf yang berhubungan dengan stres dan kecemasan. Menurut penelitian dari Harvard Medical School, tidur yang cukup membantu otak mengatur hormon stres dan meningkatkan produksi serotonin, neurotransmitter yang berkaitan dengan perasaan bahagia.
Sebaliknya, kurang tidur dapat meningkatkan aktivitas amigdala, bagian otak yang berperan dalam respon stres dan ketakutan, sehingga memperparah gejala kecemasan dan depresi.
Dampak Kurang Tidur dan Kesehatan Mental
Kurang tidur sangat berdampak tidak hanya pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada kesehatan mental. Musik Relaksasi ID telah merangkumnya menjadi 3 dampak tidur nyenyak dan kesehatan mental:
- Meningkatkan risiko gangguan kecemasan
- Memperburuk gejala depresi
- Menurunkan kemampuan berpikir jernih dan mengambil keputusan
Bagaimana Tidur Nyenyak Membantu Mengatasi Depresi dan Kecemasan?
Tidur berkualitas membantu menyeimbangkan hormon kortisol dan serotonin, yang berperan dalam mengatur suasana hati. Dengan tidur cukup, seseorang lebih mampu mengelola emosi dan stres sehari-hari.
Agar tidur lebih nyenyak, coba dengarkan playlist Musik Relaksasi Pengantar Tidur Nyenyak dari Musik Relaksasi ID. Musik ini dirancang untuk menenangkan pikiran dan menciptakan suasana tidur yang nyaman. Dengarkan di sini
Referensi:
- Goldstein, A. N., & Walker, M. P. (2014). The role of sleep in emotional brain function. Annual Review of Clinical Psychology, 10, 679-708.
- Harvard Medical School. (2022). Sleep and mental health.
