
Saat menjelajah TikTok, kamu mungkin pernah melihat video tentang white noise bayi—lengkap dengan suara kipas, deburan ombak, atau detak jantung yang direkam. Konten-konten ini viral karena banyak orang tua merasa white noise membantu bayinya tidur lebih nyenyak. Tapi, apakah ini hanya tren sesaat atau memang efektif secara ilmiah?
Apa Itu White Noise?
White noise adalah suara yang mengandung semua frekuensi dalam spektrum audio yang terdengar oleh manusia, dengan intensitas yang sama. Contohnya adalah suara kipas angin, AC, hujan, atau suara statis di TV. Bagi bayi, white noise meniru kondisi dalam rahim ibu—lingkungan yang tidak hening, tapi penuh dengan suara internal tubuh dan aliran darah.
Mengapa Bayi Menyukainya?
Menurut para ahli, suara di dalam rahim bisa mencapai 80-90 desibel, setara dengan suara pengering rambut. Setelah lahir, bayi bisa merasa tidak nyaman dengan keheningan total. Itulah kenapa white noise bisa menenangkan—ia menciptakan rasa familiar dan nyaman seperti ketika masih dalam kandungan.
Studi dalam jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa bayi yang terpapar white noise lebih cepat tertidur dibandingkan yang tidak. Dalam penelitian tersebut, 80% bayi yang mendengarkan white noise tertidur dalam waktu 5 menit1.
Kapan dan Bagaimana Menggunakannya?
White noise bisa digunakan saat:
- Bayi rewel dan susah tidur
- Lingkungan sekitar bising
- Bayi sedang mengalami growth spurt atau perubahan rutinitas
Namun white noise sebaiknya tidak digunakan sepanjang malam tanpa jeda. American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk menjaga volume white noise di bawah 50 desibel dan tidak meletakkan sumber suara terlalu dekat dengan bayi (minimal 2 meter)2.
Perlu Aplikasi atau Alat Khusus?
Tidak harus. Kamu bisa menggunakan:
- Playlist white noise dari Musik Relaksasi ID
- Mesin white noise portabel
- Aplikasi white noise di ponsel (dengan pengaturan timer)
Playlist dari Musik Relaksasi ID menyediakan suara alam lembut dan white noise yang dirancang khusus untuk bayi. Tersedia juga versi tanpa jeda yang membantu mempertahankan tidur nyenyak.
Viral di TikTok, Tapi Tetap Harus Bijak
TikTok memang telah membantu menyebarkan pengetahuan soal white noise ke lebih banyak orang tua. Namun, tetap penting untuk mengombinasikannya dengan rutinitas tidur yang sehat: pencahayaan redup, menyusui sebelum tidur, serta lingkungan kamar yang tenang dan nyaman.
Jangan lupa untuk selalu mengamati reaksi bayi, karena setiap anak berbeda. Bila bayi tampak terganggu, justru sulit tidur, atau tidak nyaman, sebaiknya hentikan dulu penggunaannya.
Kesimpulan
White noise memang bukan sekadar tren TikTok. Ia punya dasar ilmiah dan bisa jadi solusi praktis bagi orang tua yang ingin membantu bayinya tidur lebih tenang. Tapi penggunaannya tetap perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing bayi.
Kalau kamu tertarik mencoba, coba mulai dari playlist Musik Relaksasi ID yang tersedia di Spotify. Praktis, lembut, dan aman untuk si kecil.
Referensi:
- Spencer, J. A. D., Moran, D. J., Lee, A., & Talbert, D. (1990). White noise and sleep induction. Archives of Disease in Childhood, 65(1), 135–137. https://doi.org/10.1136/adc.65.1.135 ↩
- American Academy of Pediatrics. (2014). Infant Sleep Machines and Hazardous Sound Pressure Levels. Pediatrics, 133(4), 677–681. https://doi.org/10.1542/peds.2013-3617 ↩